Panduan Lengkap Mandi Wajib
Bacaan 5 menit
Kerangka
Topik ini mencakup:
✅ Arti Mandi Wajib
✅ Kapan Seharusnya Mandi Wajib Dilakukan
✅ Tata Cara Mandi Wajib
✅ Poin Penting Untuk Diingat Saat Melakukan Mandi Wajib
✅ Ayat Quran Dan Hadist Tentang Mandi Wajib
✅ Pengecualian Untuk Perempuan Dalam Melaksanakan Mandi Wajib
Pengenalan
Sebelum Shalat wajib, ketika siklus menstruasi selesai, atau setelah hubungan seksual, Islam telah menyarankan praktik pemurnian seluruh tubuh yang disebut mandi wajib.
Mandi wajib adalah elemen penting dalam persiapan untuk menghadap kepada Allah SWT, termasuk dalam perjalanan haji ketika mandi wajib memegang peran terpenting. Islam telah menjabarkan tata cara bersuci yang benar sebelum menunaikan ibadah Haji atau Umrah, serta sebelum memulai Shalat Jumat atau Idul Fitri.
Allah Ta'ala berfirman:
"Hai orang-orang beriman! Jika Anda berada dalam keadaan najis besar, maka sucikan diri Anda”
(Al Maida, 6)
Kapan Sebaiknya Mandi Wajib Dilakukan?
Selain mengetahui bagaimana cara Mandi Wajib, kita juga harus tahu kapan harus melakukan mandi suci ini.
Berikut adalah beberapa contoh:
Ketika siklus menstruasi selesai.
Ketika seseorang memiliki noda najis di tubuhnya kemungkinan besar dari tindakan seksual.
Ketika perdarahan setelah kehamilan telah berhenti.
Ketika Anda telah tiba di tempat tujuan setelah perjalanan panjang.
Setelah memandikan jenazah orang yang sudah meninggal.
Ketika berada di keadaan tidak mengenakan hati.
Saat Anda mengenakan sepotong kain baru untuk pertama kalinya.
Untuk tujuan mengumpulkan berkah Allah.
Setelah bangun dari koma.
Ketika Anda bertobat dari sebuah dosa.
Tawaf Umroh sebelum Tawaf.
Berada di Arafah dan Muzdalifah.
Ketika berangkat Haji.
Cara Melaksanakan Mandi Wajib:
1. Buatlah niat dalam hati untuk bersuci.
2. Baca Bismillah.
3. Cuci tangan 3 kali.
4. Cuci bagian pribadi Anda.
5. Ambil Wudhu dengan cara yang sama seperti Wudhu sebelum Shalat, namun jangan membasuh kaki dulu.
6. Setelah mengambil Wudhu, tuangkan air ke kepala hingga menutupi seluruh tubuh dengan air sebanyak 3 kali.
7. Pertama, tuang air di sisi kanan, lalu di sisi kiri 3 kali.
8. Basuh kaki 3 kali hanya dilakukan pada akhir mandi.
9. Baca doa yang sama yang Anda baca setelah menyelesaikan Wudhu.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.
(Sahih Muslim)
Diriwayatkan oleh Aisyah, istri Rasulullah SAW bahwa
“Rasulullah ketika mandi dari Janabah (dalam keadaan hadats besar, biasa mencuci tangannya, lalu mencuci kemaluannya dengan tangan kirinya. Setelah itu dia berwudhu seperti itu untuk shalat. Selanjutnya, ia mengambil air dan menyisir dengan jari-jarinya di akar rambutnya sampai dia menggunakan tiga genggam air di kepalanya. Ia kemudian menuangkan air ke seluruh tubuhnya dan membasuh kakinya.”
(Muslim)
Poin untuk Diingat:
Jika hendak mandi, pertama-tama basuh kedua tangan sampai ke tulang pergelangan tangan, kemudian basuh aurat sampai bersih. Kedua tangan dan bagian pribadi harus dicuci dengan benar dalam semua kondisi apakah ada kotoran atau tidak pada bagian-bagian tersebut. Setelah itu, jika ada kotoran lain yang ditemukan di bagian tubuh lainnya, bersihkan!
Setelah itu, lakukan Wudhu. Jika Anda duduk di atas batu atau bangku saat mandi, maka Anda bisa membasuh kaki Anda saat mengambil Wudhu.
Saat Anda membiarkan air mengalir ke tubuh Anda untuk pertama kalinya, gosok tubuh dengan benar sehingga air menutupi setiap area tubuh dan tidak ada area yang tetap kering.
Saat mandi, Anda tidak perlu menghadap Kiblat. Anda juga dilarang menggunakan terlalu banyak air, juga tidak boleh menggunakan terlalu sedikit air sehingga tidak dapat mencuci secara menyeluruh. Mandi harus dilakukan di tempat sedemikian rupa sehingga tidak ada yang bisa melihat. Anda seharusnya tidak berbicara saat mandi; Anda harus menutupi tubuh Anda terlebih dahulu dan kemudian membasuh kaki.
Mandi dengan telanjang diperbolekan, baik dengan berdiri ataupun duduk; di tempat dengan atau tanpa atap selama tak ada yang melihat. Namun, Anda sebaiknya mandi dengan posisi duduk karena hal tersebut lebih sopan.
Bahkan jika ada area sekecil apapun yang dibiarkan kering, mandi Anda tidak akan sah. Misalnya, jika Anda lupa mencuci hidung atau berkumur, mandinya tidak akan sah.
Pada hari-hari biasa, Jika seorang wanita menuangkan air ke kepalanya tiga kali tanpa melepaskan kepangannya; itu akan cukup!
Diriwayatkan bahwa Ummu Salamah yang bertanya kepada Nabi : “’Saya seorang wanita dengan rambut dikepang; apakah aku harus membatalkannya saat mandi Janaabah?’ Dia menjawab:
‘Tidak, cukup bagimu untuk menuangkan tiga genggam air ke kepalamu, lalu tuangkan air ke atas dirimu dan kamu akan disucikan.’”
(Muslim)
Tetapi jika mandinya setelah haid, maka Anda harus membuka kepangan dan mencuci rambut dengan menyeluruh.
Kesimpulan
Aturan paling penting dalam melaksanakan Mandi Wajib adalah bahwa Mandi Wajib bisa menggantikan Wudhu. Maka, yang telah melaksanakan Mandi Wajib tidak perlu mengulang Wudhu kecuali telah melakukan sesuatu yang membatalkan Wudhu-nya.
Comments
Post a Comment