Adab Berdoa

Bacaan 3 menit

 

Kerangka

Topik ini mencakup:

Etika dalam berdoa

Hadits dan Sunnah yang menjelaskan etika dalam berdoa



Pengenalan 

Allah menyukai apabila Dia dimintai. Dia menyukai hamba-hambanya yang memanggil nama-Nya untuk memohon pertolongan serta selalu mengingatnya. 

“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.’” 

(QS. Ghafir 40:60)

 

Allah adalah Yang Maha Kuasa dan Maha Agung, jadi kita tidak bisa memanggil-Nya seperti memanggil manusia biasa. Harus ada beberapa adab atau etika memanggil-Nya. Berikut adalah beberapa etika dalam berdoa:

 

Tauhid

Hal pertama dan paling penting adalah seorang yang mencari pertolongan Allah harus memiliki keyakinan yang kuat dalam Tauhid. Orang yang berdoa harus percaya dari hati bahwa Allah adalah Satu-satunya Tuhan dan juga harus mengakuinya melalui lisan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, 

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku (tanpa melalui perantara). Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.” 

(QS. Al-Baqarah, 2:186)

 

Keikhlasan

Keikhlasan orang yang berdoa harus ditujukan untuk Allah semata. Dia yang berdoa harus beriman bahwa Allah adalah Satu-satunya Yang Berhak Disembah. Sebagaimana firman Allah,

 

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).” 

(QS. Al-Bayyinah, 98:5)


  Memanggil-nya dengan nama-nama-nya

Allah menyukai apabila Dia dipanggil dengan nama-nama-Nya yang indah.

 “Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya.” 

(QS. Al-A’raaf, 7:180)

 

Dengan demikian, Dia menerima doa yang dihiasi dengan nama-nama-Nya.

 

Memuji-nya

Allah sangat layak untuk dipuji. Dan Dia menyukai hamba-Nya yang memuji-Nya dengan keyakinan penuh kepada-Nya. Sebagaimana sabda Nabi kita Muhammad SAW,

 

“Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bersalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya.” 

(HR. Tirmidzi, 3477)

 

Bersalawat kepada Rasul SAW

Orang yang berdoa sebaiknya bersalawat untuk Nabi Muhammad SAW sebelum berdoa. Hal ini penting dilakukan supaya doa diterima Allah. Sebagaimana sabda Nabi SAW,

 

“Semua doa itu terhalang, sampai dibacakan salawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” 

(HR. Al-Tabaraani dalam Al-Awsat, 1/220)

 

Menghadap kiblat

Tidak wajib menghadap kiblat ketika berdoa, tetapi tindakan ini merupakan sunah yang disukai oleh Allah. Pada hari Badar, Nabi kita Muhammad SAW menghadap ke arah kiblat dan mengangkat tangannya untuk berdoa.

 

Mengangkat kedua telapak tangan saat berdoa

Hal ini merupakan Sunnah dan Allah menyukai ketika seseorang mengangkat tangan untuk berdoa. Selain itu, tindakan ini adalah simbol ketundukan dan kerendahan hati di hadapan Allah.

 

Rasulullah SAW bersabda, 

“Sesungguhnya Tuhanmu Pemalu dan Pemurah. Dia akan malu terhadap hamba-Nya bila ia mengangkat tangannya kepada-Nya lalu Dia mengembalikannya dengan tangan kosong.” 

(HR. Abu Daud, 1488)


Beriman bahwa Allah akan menjawab

Orang yang berdoa harus memiliki keyakinan dalam hatinya bahwa Allah akan menjawab doa-doanya. Seperti yang disabdakan Nabi SAW,

 

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” 

(HR. Tirmidzi, 3479)

 

Sering mengingat-nya

Allah menyukai orang yang sering mengingat-Nya. Dia tidak boleh tergesa-gesa dalam berdoa dan harus memiliki keyakinan bahwa Allah akan menerima doa ketika akan ada waktu yang tepat.

 

Meminta dengan keyakinan kuat

Orang yang berdoa harus meminta dengan tegas dan keyakinan kuat untuk apapun yang ia inginkan di dunia dan akhirat. Sebagaimana yang disabdakan Nabi SAW,

 

“Janganlah kalian ketika berdoa dengan mengatakan, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah aku, jika Engkau mau’. Hendaknya dia mantapkan keinginannya, karena tidak ada yang memaksa Allah.” 

(HR. Bukhari. 6339)

 

Meminta dengan rasa takut dan harapan

Allah adalah Yang Maha Agung lagi Maha Kuasa. Dia layak untuk ditumpukan harapan pada-Nya dan bahwa Dia dapat melakukan apa saja. Seorang yang berdoa juga harus memiliki rasa takut di hati akan murka-Nya. Allah berfirman, 

“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang,” 

(QS. Al-A’raaf, 7:205)

 

Tiga kali

Hal ini merupakan sunah Nabi Muhammad SAW yang biasa berdoa dengan mengulang sebanyak tiga kali.


Pakaian yang bersih dan indah

Islam menganjurkan kita untuk memakai pakaian yang bersih dan mengonsumsi makanan yang halal. Makanan dan tindakan yang halal wajib hukumnya apabila kita ingin doa kita diterima.

 

Berdoa dengan suara lirih

Allah menyukai hamba-Nya yang berdoa dengan cara sembunyi-sembunyi. Dia berfirman dalam Al-Qur’an tentang Zakaria AS, 

“(Yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.” 

(QS. Maryam, 19:3)

 

Apabila kita telah mengikuti semua adab dalam berdoa, Allah akan menjawab dan menerima doa kita.

Comments

Popular Posts