Mengapa Kita Sangat Malas Membaca Al-Qur’an?
Bacaan 3 menit
Kerangka
Topik ini mencakup:
✅ Mengapa kita malas dan bertingkah seperti seorang munafik
✅ Hadits yang menjelaskan mengapa kita malas membaca Al-Qur’an
✅ Faktor yang membuat kita malas
✅ Tips mengalahkan rasa malas untuk membaca Al-Qur’an
Pengenalan
Kemalasan adalah kekurangan energi atau keinginan untuk melakukan suatu hal. Banyak faktor di dalam hidup seseorang yang membuat mereka malas. Yang terpenting, kemalasan dalam berdoa kepada Allah SWT disebabkan oleh setan, yang selalu menjerumuskan seorang muslim dan menggiring mereka ke jalan yang salah.
Allah telah menggunakan kemalasan untuk para orang-orang munafik ketika mereka solat.
Surat No 4: سورة النساء - Ayat No 142
اِنَّ الۡمُنٰفِقِیۡنَ یُخٰدِعُوۡنَ اللّٰہَ وَ ہُوَ خَادِعُہُمۡ ۚ وَ اِذَا قَامُوۡۤا اِلَی الصَّلٰوۃِ قَامُوۡا کُسَالٰی ۙ یُرَآءُوۡنَ النَّاسَ وَ لَا یَذۡکُرُوۡنَ اللّٰہَ اِلَّا قَلِیۡلًا
“Sebetulnya, para orang-orang munafik [berfikir] untuk mengelabui Allah, tetapi Allah mengelabui mereka. Dan ketika mereka berdiri untuk berdoa, mereka berdiri dengan malas, menunjukkan diri mereka kepada orang-orang dan tidak mengingat Allah bahkan kecuali sedikit saja.”
Hadits juga menyatakan mengenai kemalasan,
Abu Huraria berkata: Rasulullah berkata,
“Setan telah meletakkan 3 ikat dibelakang kepala kalian jika kalian tertidur. Pada setiap ikatannya dia membaca dan melafalkan kalimat berikut, ‘Malam masih Panjang, tetaplah tertidur’. Ketika ia bangun dan mengingat Allah, lepaslah satu ikatan. Dan ketika ia mengambil wudhu, lepaslah ikatan kedua. Dan ketika ia melaksanakan Shalat, lepaslah ikatan ketiga dan ia akan bangun di pagi hari dengan penuh semangat dan hati yang tentram; sebaliknya, orang yang malas akan bangun di pagi hari dengan hati yang gusar.”
(Sahih Bukhari, ayat 1142)
Setan melakukan segalanya untuk membuat kita berhenti menyembah Allah. Shalat merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim, 5 kali sehari, dan setan membuat kita berhenti melakukannya. Jika seseorang menjadi malas dalam menjalankan Shalatnya, maka kegiatan ibadah lain seperti membaca Al-Qur’an akan menjadi berat untuk dilakukan.
Berikut merupakan beberapa faktor yang membuat kita malas membaca Al-Qur’an:
● Berbagai macam alasan
Kebanyakan orang menunda nunda membaca Al-Qur’an karena berbagai macam alasan. Berikut kita akan membahas beberapa bentuk dari kemalasan dalam membaca Al-Qur’an:
● Kurangnya waktu
Alasan utama seseorang tidak membaca Al-Qur’an ialah karena banyak orang yang kegiatannya dipenuhi dengan berbagai macam kesibukan dan selalu memberikan alasan mereka tidak mempunyai waktu untuk membaca Al-Qur’an.
● Telah membaca ayat Al-Qur’an dalam Shalat
Kita berfikir bahwa kita telah membaca Al-Qur’an dalam setiap Shalat kita dan itu sudah cukup dan kita tidak perlu membacanya dari Al-Qur’an lagi.
● Ketidaksiapan mental
Alasan lain yang diberikan orang-orang adalah, untuk membaca Al-Qur’an, kita perlu berada dalam keadaan khusyuk untuk membaca Al-Qur’an.
● Rasa bersalah
Saat kita belum membaca Al-Qur’an dalam waktu yang lama, setan memberikan pengaruh dalam pikiran kita bahwa kita adalah seorang pendosa dan belum membaca Al-Qur’an dalam waktu yang lama sehingga kita berfikir bahwa kita akan membaca Al-Qur’an di lain waktu saja, mungkin pada saat Ramadhan tiba.
● Belum belajar membaca Al-Qur’an dengan benar
Ini adalah alasan yang paling umum yang diberikan orang-orang bahwa mereka belum belajar untuk membaca Al-Qur’an dengan Tajwid. Oleh karena itu mereka berkata bahwa mereka tidak membaca Al-Qur’an.
● Tidak mengerti artinya
Tanpa mengerti dan belajar, orang-orang beralasan bahwa mereka tidak bisa mengerti arti dari ayat-ayat Al-Qur’an. Maka dari itu mereka berpikir bahwa membaca Al-Qur’an sia-sia.
● Lingkungan
Lingkungan yang kita tinggali berperan penting dalam membangun kebiasaan dan karakter kita. Jika kita tinggal di dalam lingkungan yang mana orang-orang di dalamnya adalah orang-orang yang malas, maka itu akan mempengaruhi keseharian kita. Ini bisa diidentifikasi seolah-olah kebanyakan orang tidak mau menyelesaikan masalah mereka, mereka adalah orang-orang yang sangat malas bahkan mereka siap untuk hidup dalam keadaan yang mengenaskan daripada mencoba untuk berubah. Dalam keadaan seperti ini, kemalasan dalam beribadah juga akan muncul, seperti yang dikatakan bahwa Al-Qur’an merupakan sumber dari perubahan seseorang, bukan hanya dari kehidupan pribadinya, tapi juga akan merubah sekelilingnya jika diikuti. Orang yang malas tidak mau berubah jadi ia akan menjadi malas dalam membaca Al-Qur’an.
● Zona nyaman
Kaum muslimin di seluruh dunia cenderung berada di dalam zona nyaman mereka. Mereka tidak mau merubah hidup mereka, maka dari itu mereka tidak berusaha keras untuk membaca, belajar dan memahami Al-Qur’an.
● Hubungan
Hubungan manusia juga mempengaruhi kebiasaan meeka. Jika orang tua dari seorang anak malas, maka anak-anak mereka juga akan mengikuti orang tuanya. Maka dari itu Nabi Muhammad SAW berkata,
“Setiap dari kalian adalah seorang pelindung dan bertanggung jawab atas tindakan-tindakan kalian. Pempimpin yang mempunyai kekuasaan atas rakyatnya merupakan seorang pelindung dan bertanggung jawab terhadap mereka. Laki-laki merupakan seorang pelindung dari keluarganya dan bertanggung jawab atas mereka; seorang istri merupakan pelindung dari rumah dan anak-anak suaminya dan bertanggung jawab atas mereka; seorang budak (Abu) adalah pelindung bagi kepemilikan tuannya dan bertanggung jawab atas itu; kalian semua merupakan pelindung dan bertanggung jawab atas tindakan-tindakan kalian.”
(Bukhari, Surat 46 Ayat 730)
● Kesehatan
Kesehatan adalah kekayaan. Gaya hidup yang sehat membuat seseorang aktif dan antusias. Di zaman sekarang, kita sangat bergantung pada mesin daripada aktivitas fisik, yang mana membuat kita lemah dan malas. Orang yang sakit tidak memiliki energi untuk membaca Al-Qur’an.
● Beban finansial
Terkadang, kita terlalu sibuk dengan pekerjaan dan urusan kita, sehingga kewajiban beragama kita ditelantarkan. Akibat dari stress yang terus menumpuk setiap harinya, kita menunda untuk membaca Al-Qur’an hingga pada akhirnya, kita lupa untuk membaca Al-Qur’an.
● Kelalaian
Salah satu bentuk kelalaian ialah melakukan Shalat dan membaca Al-Qur’an dengan begitu cepat tanpa mengerti arti dari apa yang kita baca. Bentuk kelalaian ini membuat seseorang malas untuk membaca dan mengerti Al-Qur’an.
Berikut merupakan tips untuk mengatas faktor-faktor di atas:
● Sisihkan waktu 10 menit untuk membaca Al-Qur’an setiap harinya. Ini tidak akan menghambat aktivitasmu.
Kebanyakan, apa yang kita baca dalam Shalat kita adalah surat-surat pendek atau surat-surat yang telah kita hafal. Tapi ketika kita membaca Al-Qur’an dengan memberikan waktu yang cukup, setiap surat yang kita baca, kita akan menemukan subjek dan esensi yang berbeda. Jadi, tidaklah cukup ketika kita hanya membaca Al-Qur’an pada saat Shalat.
Kekhusyukan tidak akan datang dengan sendirinya. Membaca Al-Qur’an akan membawa ketenangan di dalam hati kita.
Rasa bersalahmu nyata dan benar, tapi gunakan itu untuk menebus tindakan-tindakanmu di hari-hari sebelumnya dan mulai dari saat itu. Cari perlindungan dari bisikan-bisikan Setan.
Jika anda tidak bisa membaca dan mengerti secara benar, maka anda harus mencari seorang guru dan belajar dengan benar. Sejatinya, apa yang kamu tahu, apa yang kamu baca, setiap huruf dalam Al-Qur’an mengandung pahala dan bahkan terkandung pula pahala untuk orang-orang yang kesulitan membaca Al-Qur’an.
Kemalasan dalam membaca Al-Qur’an bukanlah hal kecil. Hal itu dapat membuat seseorang terjerumus dalam kemunafikan. Maka dari itu, Nabi kita Nabi Muhammad SAW pun mencari perlindungan dari rasa malas.
“Ya Allah, aku berlindung dari rasa cemas dan sedih, kelemahan dan kemalasan, keputusasaan dan sifat pengecut, dari beban hutang dan penaklukkan oleh manusia lainnya.”
Kita juga harus selalu mencoba dan mencari perlindungan terhadap dari rasa malas melalui Allah SWT.
Comments
Post a Comment