Bagaimana Caranya Untuk Fokus Dalam Shalat?

Bacaan 3 menit

 

Kerangka

Topik ini mencakup:


✅ Bagaimana Caranya Untuk Fokus Dalam Shalat?

✅ Apa Itu Khusyuk Dalam Shalat?

✅ Tips: Bagaimana Caranya Fokus Shalat

✅ Hadits Dan Kutipan Al-Quran Tentang Khusyuknya Shalat


Pengenalan

Shalat merupakan kata dari Bahasa Arab yang mendeskripsikan ritual sembahyang untuk umat Muslim, yang mana merupakan kewajiban untuk para penganut agama Islam tiap harinya sebanyak lima kali. Shalat merupakan hal yang esensial karena ia membuat Muslim untuk mendekatkan diri dan mengikuti perintah dan jalan Allah (SWT) dan nabi-Nya.

 


Bagaimana Caranya Untuk Fokus Dalam Shalat?

Nabi Muhammad (SAW) mengatakan jika tidak menunduk dan bersujud dengan sungguh-sungguh dan melakukan Shalat tanpa kesukarelaan merupakan bentuk terburuk dari pencurian.

 

Apakah kamu mengalami kesulitan saat melakukan Shalat? Banyak dari kita mengalami isu yang sama dalam Shalat – kita merasa linglung dan tidak bisa fokus. Hal tersebut tidak hanya terjadi padamu, para Sahabat Rasulullah juga mengalami tantangan ini. Hari ini kita akan membahas topik ini secara mendalam menggunakan kutipan Quran dan hadits. Bagaimana cara untuk fokus Shalat? Selain itu, doa apa yang akan membantu kita untuk fokus dalam ibadah kita?

 

Suatu ketika, seorang Sahabat (RA) Datang kepada Nabi Muhammad (SAW) dan mengeluh bahwa ia linglung dalam Shalatnya. Selama Shalat, ia terganggu dan lupa apa saja yang telah ia baca, berapa rakaat yang telah dia lakukan, dan berapa banyak rakaat yang harus ia lakukan. Ia mengatakan kepada Nabi Muhammad bahwa Setan mengganggunya saat Shalat.

 

Nabi (SAW) berkata, 

Ini adalah setan yang disebut khinzab, jika dia datang lagi dalam Shalat, katakan أعوذ بالله من الشيطان الرجيم” dan meludahlah melewati bahu kirimu.” 

Setelah mempraktekkan apa yang diperintahkan Rasulullah, beberapa saat kemudian ia mampu Shalat dengan Khusyuk. Alhamdulillah.

 

Upaya pertama setan adalah menjauhkan seorang Muslim dari Shalat, tetapi ketika pria itu mulai Shalat, setan akan mencoba menghalanginya dari Khusyuk.

 


Apa Itu Khusyuk?

Dalam beribadah, diganggu oleh banyak pikiran adalah hal biasa. Rasulullah (SAW) mengatakan bahwa hal pertama yang akan ditekankan pada umatnya adalah Khusyuk atau kerendahan hati. Khusyuk mengacu pada kelembutan, kerendahan, dan ketundukan hati. Ada banyak hadits dan ayat-ayat Al-Qur'an yang berulang kali mengajarkan kepada kita bahwa kita harus melakukan Shalat dengan kerendahan hati dan ketenangan karena Shalat yang sesungguhnya adalah yang dilakukan dengan kerendahan hati dan penyerahan diri, dan dengan tenang dan damai.

 

Imam Ibn Rajab al-Hanbali Rahimahullah memberikan definisi yang menarik tentang Khusyuk. Beliau mengatakan: 

Asal muasal Khusyuk datang dari kelembutan, ketenangan, dan ketundukan hati seseorang.” 

(Lihat Al-KhusyuFi Al-Solat, Ibn Rajab Al-Hambali (hal. 17)). 

Berikut merupakan ayat Quran yang berhubungan dengan kerendahan dan ketundukan hati:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ  الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ

Sesungguhnya, orang-orang yang beriman akan beruntung: orang-orang yang dalam Shalatnya tunduk dengan rendah hati.” 

(Surah al-Muminun: 1-2)

 


Tips: Bagaimana Caranya Untuk Fokus Dalam Shalat

Sebagaimana yang telah disebutkan, kehilangan konsentrasi merupakan masalah umum yang kerap terjadi di tengah Shalat. Fokus kita seringkali terbagi kepada elemen yang tidak diinginkan dibanding kepada Allah (SWT). Kita akan membagikan beberapa sugesti bagaimana untuk lebih berkonsentrasi kepada Allah dalam Shalat. Sugesti berikut diharapkan bisa membantu untuk memperbaiki konsentrasi saat Shalat kepada Allah dan hanya Ia.


1. Ambil Wudhu dan persiapkan diri untuk Shalat: 

Dalam Quran dan hadits, keutamaan kebersihan berkali-kali ditekankan. Wudhu merupakan bagian penting dari Islam. Ia tidak hanya membantu untuk membersihkan secara fisik, namun juga secara mental dan spiritual. Wudhu merontokkan perbuatan buruk dan dosa sebagaimana disebutkan dalam hadits.


Berkonsentrasi saat berwudhu akan mempersiapkan fokus kepada Shalat. Ketika kita mengambil Wudhu, mintalah kepada Allah untuk mengampuni dosa yang telah kita perbuat. 


 

2. Pahami arti Shalat:

Untuk fokus dalam Shalat, kita perlu menjaga tindakan, kata-kata, bacaan, permohonan, dan hafalan ketika menyembah Allah (SWT). Menyadari bahwa kita sedang menghadap Allah akan membantu untuk fokus dalam Shalat.

 

3. Ingat mati ketika Shalat:

Apabila seseorang ingat mati saat Shalat dan membayangkan itu sebagai Shalat terakhirnya, ia akan mampu untuk Shalat dengan Khusyuk dan berdoa selayaknya dalam momen terakhir hidupnya. Ingatlah kematian kita dalam Shalat karena kita tidak tahu apakah kita akan hidup sampai waktu Shalat berikutnya.

 

Rasulullah (SAW) bersabda:

اذْكُرِ المَوتَ فِى صَلَاتِكَ فإنَّ الرَّجُلَ إِذَا ذَكَرَ المَوْتَ فِى صَلَاتِهِ فَحَرِىٌّ أْن يُحْسِنَ صَلَاتَه وَصَلِّ صَلَاةَ رَجُلٍ لَا يَظُنّ أنَّهُ يُصَلِّى صَلَاةً غيرَهَا وَإِيَّاكَ وكلَّ أمرٍ يعتذرُ مِنْهُ

Ingatlah kematian dalam Shalat, karena seseorang yang ingat mati dalam Shalatnya akan memperindah Shalatnya. Shalatlah seolah itu adalah Shalat terakhirmu. Ingat, akan ada masa kamu akan terpaksa meninggalkan Shalat (saat sakit atau terlalu tua).”

(Dinarasikan oleh al-Baihaqi dalam Al-Zuhd)


4. Hilangkan pikiran yang tidak penting:

Seharusnya, tak ada hiasan di tempat Shalat. Kita juga seharusnya tidak khawatir tentang sekolah, pekerjaan, teks dan telefon yang belum sempat kita tindak sebelum mengangkat tangan dan membaca takbir sebelum memulai Shalat. Bersihkan pikiranmu dari pikiran yang tidak penting dan tinggalkan apa yang kamu kerjakan terlebih dahulu untuk memfokuskan diri menghadap Allah.

 

5. Sadari bahwa kita sedang menghadap Allah, Sang Penguasa Dunia: 

Sadari bahwa ketika kita Shalat, kita secara langsung berkomunikasi dengan Allah (SWT), Yang Maha Kuasa. Jangan pernah lupa bahwa kebaikan Allah lebih dari amarah-Nya karena hukuman yang Ia berikan tidak dapat dibayangkan. Salah satu alasan yang membuat murka Allah (SWT) adalah ketika kita Shalat dengan tidak benar.

 


Kesimpulan

Motto seorang mukmin bukan hanya sekedar menyembah Tuhannya tetapi juga melakukannya dengan rendah hati karena hal itu merupakan inti dari Shalat. Tanpa dari itu, konsep iqamah Shalat tidak mungkin terwujud. Tanpa adanya kerendahan hati saat melakukan Shalat sama saja dengan memiliki mata tapi tidak bisa melihat; memiliki telinga tapi tidak bisa mendengar. Oleh karena itu, inti dari Shalat mencakup dari awal sampai akhir dengan keberadaan hati yang terus terjaga. Tujuan utama dari Shalat adalah untuk menjaga hati kita terfokus kepada Allah (SWT) dan menjaga kekaguman dan rasa hormat kepada-Nya. Ingat bahwa ketika Shalat, kita sedang berhadapan dan berbicara dengan Tuhan yang Maha Kuasa.

 

Allah (SWT) telah memberi perintah di dalam Al-Quran.

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

 Sesungguhnya Aku adalah Allah: tiada tuhan selain Aki: maka sembahlah Aku seorang: dan dirikanlah Shalat untuk merayakan kemuliaan-Ku.”


Imam Ibn al-Qayyim berkata:

صَلَاةُ المُنَافِقِينَ صَلَاةُ أَبْدَان، لَا صَلَاة قُلُوب

Shalat orang munafiq hanya ada dalam aksinya, tidak dalam hatinya.” 

Lihat Madaarij Al-Saalikin, Ibn al-Qayyim (1/354).

Marilah kita penuhi Shalat kita dengan Khusyuk dan lihat lagi arti dari bacaan kita, sehingga Shalat kita tidak hanya dalam aksi kita tetapi juga dari fokus, dan kerendahan dan keberserahan hati kita kepada Allah (SWT) di hadapan-Nya. Kita berdoa agar Allah memberikan kita untuk mencapai Khusyuk dalam Shalat dan semoga Ia menerima ibadah kita. Aamiin.


Comments

Popular Posts